Bila anda mencoba berbagai merek sepeda dengan berat yang sama, lihat
dahulu sepeda tersebut masuk ke kelas apa. Coba rasakan mana yang lebih
cocok. Hasilnya akan berbeda, dan berat sepeda sama bukan berarti
memiliki kenikmatan yang sama. Hal yang penting adalah, ukuran geometri
sepeda dan sistem suspensi sangat berpengaruhi pada kecepatan sepeda
anda semua.
Saran dari sejumlah pengguna sepeda mengatakan abaikan berat sepeda
ketika anda ingin membeli sebuah sepeda. Tetapi rasakan bahwa sepeda
yang anda inginkan benar benar nyaman dan sesuai dengan kebutuhan anda.
Kenyamanan langsung terlihat ketika pertama kali anda memutar tuas pedal
sepeda.
Begitu merasakan ringannya pedal dan cocoknya geometri sepeda dengan
badan anda. Itulah sepeda idaman yang anda butuhkan. Setelah Geometri
sepeda cocok dengan anda, barulah dipikirkan untuk mencari komponen
sepeda agar lebih ringan.
Berikut Geometri dalam sepeda:
TT= Top Tube Lenght
Adalah panjang toptube, biasanya makin besar ukuran frame, semakin
panjang pula top tubenya, karena menyesuaikan dengan peruntukan sepeda
dan jangkauan penggunanya..
HT= Head Tube
Pastikan steerer tube fork anda cukup panjang utk dimasukan kedalam HT ini…
ST= Seat Tube
Biasanya panjang seattube ini yg dijadikan patokan ukuran sebuah frame.. Biasanya 14″, 15″, 16″, 17″..
CS= Chain Stay
Bagian ini berpengaruh pada kelincahan sepeda. Semakin pendek maka
sebuah sepeda akan semakin lincah digunakan dan mudah untuk wheelie,
sedangkan semakin panjang maka sepeda akan semakin stabil. Biasanya
chainstay sepeda DJ pendek antara 390-410mm, sedangkan sepeda XC semakin
panjang supaya tidak mudah wheelie di tanjakan.
WB= Wheel Base
Sama seperti Chain Stay Lenght, bagian ini juga berpengaruh pada
kestabilan sepeda. Makin panjang sebuah sepeda maka semakin stabil juga
saat dipakai di kecepatan tinggi. Biasanya ini juga dipengaruhi oleh
ukuran framenya, semakin besar ukuran frame maka semakin panjang pula
wheelbasenya.
BBH= Bottom Bracket Height
Semakin pendek BBH, maka semakin rendah titik gravitasi (center of
gravity) sebuah sepeda dan ini akan berpengaruh kepada kestabilan sepeda
juga akibatnya sebuah sepeda akan semakin mudah utk dipakai menikung di
berm, namun semakin pendek BBH juga akan membuat sepeda semakin mudah
mentok kalau bertemu batu atau kayu.
SOH= Stand Over Height
Semakin pendek SOH, maka semakin banyak clearance antara top tube dengan selangkangan anda.
HA= Head Angle
Semakin kecil derajatnya maka semakin rebah(slack) HA-nya. Ini akan
berpengaruh kepada kestabilan sepeda anda, sedangkan semakin besar
angkanya maka semakin tegak posisi forknya (steep) dan akan semakin
lincah pula pengendalianya. Biasanya frame-frame DH yang rata2 digunakan
di kecepatan tinggi akan menggunakan HA yang slack di 67-65 derajat..
sedangkan frame-frame XC di angka 70-71 derajat..
SA= Seat angle
Biasanya sama dengan headangle dan disesuaikan utk posisi riding anda.
contoh
yg di atas adalah contoh geometri frame XC, kalau untuk frame DJ,
geometrinya kita ambil contoh dari frame MERK YETI, berikut geometrinya :
UKURAN 12,5″
TT: 570 mm
cs: 385 mm
WB: 1045 mm
ST: 73 >> SUDUT DALAM DERAJAT
HT: 70 >> SUDUT DALAM DERAJAT
HT: 100 mm
BB: 15 mm
Nah… kurang lebih anda sudah kebayang kan tentang geometri sepeda?
Biasanya produsen sepeda ternama sudah mencantumkan daftar geometri dari
sepeda mereka, jadi silahkan dicocokan dengan kebutuhan anda.. Tidak
ada benar atau salah, yg penting cocok dengan riding style anda.
Kamis, 24 Januari 2013
Inilah tampilan salah satu Produk Commencal 2013 untuk Free Ride – VTT SUPREME FR 2 2013
Detail Commencal VTT SUPREME FR 2 2013
- New Supreme FR frame
- Cool Grey Matt finish colour
- Fox Van R shock
- Fox Van 180 R O/B fork
- Sram X9 transmission
- Formula RX disc brakes
- Maxxis Minon DHF 26×2,5 tires, 2ply
Detail Commencal VTT SUPREME FR 2 2013
- New Supreme FR frame
- Cool Grey Matt finish colour
- Fox Van R shock
- Fox Van 180 R O/B fork
- Sram X9 transmission
- Formula RX disc brakes
- Maxxis Minon DHF 26×2,5 tires, 2ply
Mana yang lebih baik terbaik, mengunakan stem dengan ukuran panjang atau pendek. Kebanyakan sepeda MTB mengunakan stem panjang. Tetapi apakah kita harus mengikuti disain pabrikan, lalu dimana perbedaan antara stem pendek dan panjang.
Ternyata keduanya memiliki fungsi berbeda, dibawah ini pandangan umum atas pemakaian stem pendek dan panjang.
Stem Panjang
Lebih baik untuk mendaki dan memudahkan kemudi berputar lebih cepat. Ketika mengemudikan sepeda MTB, posisi stem lebih panjang akan menguntungkan untuk menanjak. Posisi badan pengendara dengan posisi berdiri akan memberikan ruang lebih besar di sisi depan.
Kedua, akan memudahkan kemudi berputar. Karena sudut tuas stang atau handlebar memberikan sudut seperti pengungkit. Kemudi menjadi lebih ringan ketika dibelokan.
Stem Pendek.
Memiliki keuntungan ketika melintasi turunan, dan lebih mudah mengendalikan kemudi. Dengan stem pendek, benturan kemudi dari ban terhadap permukaan jalan tidak rata, akan memudahkan kontrol di bagian kemudi.
Mana yang terbaik, apakah stem pendek atau panjang.
Masing masing model memiliki kelebihan dan kekurangan. Antara stem panjang dan pendek memiliki perbandingan terbalik. Seperti stem pendek lebih mudah mengkontrol kemudi ketika melewati jalan turunan. Disisi stem panjang, memiliki keunggulan untuk mendaki, karena posisi badan akan lebih maju, dan ruang kemudi akan mendapat tambahan panjang 10-12cm dari pemakaian stem panjang.
Kesimpulan
Bukan ukuran dari stem yang menentukan kenyamanan berkendara, tetapi lintasan dan kenyamanan untuk menentukan model dan ukuran stem
Selama ukuran stem yang digunakan sudah tepat dan cocok, tidak ada alasan merubah stem sepeda.
Kecuali disain sepeda khusus, seperti untuk kecepeatan dapat memprioritaskan stem berukuran panjang. Atau sepeda jenis Downhill dapat memprioritaskan ke bentuk stem pendek.
Dari semua model stem, pilihan tetap ditangan pengendara. Selama stem yang digunakan sudah terasa nyaman, nilai tersebut dapat adalah yang terbaik bagi anda.
Produsen sepeda GT tidak melepaskan pasar sepeda Hardtail, edisi GT 2011
menurunkan 3 model GT Zaskar, GT Karakorum, GT Avalanche X.
GT Zaskar adalah inkarnasi dari model tahun 90-an. Kembali tampil di jajaran hardtail GT 2011.
Zaskar Carbon hardtail frame sudah ada beberapa tahun lalu, tetapi edisi 2011 memiliki perbaikan agar frame lebih ringan. Susut 300g, untuk ukuran medium hanya 1.1g.
GT Zaskar
Ditawarkan dengan komponen sepeda papan atas seperti Shimano XTR 2x10, Rochshox SID for, Crank Brohter Cobalt 11, dan komponen lainnya.
Model yang sama tetapi berbeda konfigurasi dan bahan juga di sediakan. Harga GT Zaskar dimulai dari £799.99 dan termahal melewati £1699.99 di Inggris.
Versi GT Zaskar Pro misalnya mengunakan Fox 32 RL Fit, SRAm X9 2x10 , Shimano Deore XT, Crank Brother, DT Swiss K1600 serta diskbrake buatan Formula tipe R1.
GT Karakorum
Kembali diperkenalkan oleh produsen sepeda GT. Ada 2 model yang ditawarkan dengan ukuran ban 29er.
Karakorum 2 £649.99 , RockShox Dart 3 fork, Shimano Alivio , FSA groupset , Tektro Aquila mechanical disc brakes.
Karakorum 1 £799.99 , RockShox Recon Solo Air fork, SRAM X7 , Shimano Octalink chainset , Kenda Small Block Eight .
GT Avalanche X
Yang satu ini versi hadtail All Mountain, dengan shock depan lebih tinggi. Sayang belum diberikan informasi lebih lanjut
GT Zaskar adalah inkarnasi dari model tahun 90-an. Kembali tampil di jajaran hardtail GT 2011.
Zaskar Carbon hardtail frame sudah ada beberapa tahun lalu, tetapi edisi 2011 memiliki perbaikan agar frame lebih ringan. Susut 300g, untuk ukuran medium hanya 1.1g.
GT Zaskar
Ditawarkan dengan komponen sepeda papan atas seperti Shimano XTR 2x10, Rochshox SID for, Crank Brohter Cobalt 11, dan komponen lainnya.
Model yang sama tetapi berbeda konfigurasi dan bahan juga di sediakan. Harga GT Zaskar dimulai dari £799.99 dan termahal melewati £1699.99 di Inggris.
Versi GT Zaskar Pro misalnya mengunakan Fox 32 RL Fit, SRAm X9 2x10 , Shimano Deore XT, Crank Brother, DT Swiss K1600 serta diskbrake buatan Formula tipe R1.
GT Karakorum
Kembali diperkenalkan oleh produsen sepeda GT. Ada 2 model yang ditawarkan dengan ukuran ban 29er.
Karakorum 2 £649.99 , RockShox Dart 3 fork, Shimano Alivio , FSA groupset , Tektro Aquila mechanical disc brakes.
Karakorum 1 £799.99 , RockShox Recon Solo Air fork, SRAM X7 , Shimano Octalink chainset , Kenda Small Block Eight .
GT Avalanche X
Yang satu ini versi hadtail All Mountain, dengan shock depan lebih tinggi. Sayang belum diberikan informasi lebih lanjut
Pemikiran pertamanya adalah ingin mempunyai sepeda All Mountain dengan
full-suspensions, karena itu yang belum ada dalam koleksi. Ada pemikiran
lain juga untuk mempunyai sepeda dengan brand Indonesia. Kebetulan
pabrikan launching sepeda ini, dan arah pemikiran menjadi jelas, tinggal
bagaimana mewujudkannya.
Sepeda ini diwujudkan untuk menghargai brand nasional. Aneh kiranya, jika diantara seluruh koleksi yang ada tidak ada brand lokal. Masalah yang timbul adalah tidak dijualnya dalam bentuk frame saja pada sepeda yang diincar. Terpaksa total komponen diganti dengan yang mempunyai spesifikasi sebaik mungkin yang bisa dijangkau. Penggantian parts tak lain adalah untuk menghargai produk nasional. Sebagian parts masih sementara dan kelak akan ditingkatkan lagi.
Spesifikasi:
Frame : Polygon Collosus AX2.0
Frame type : ALX paralax full-suspension
Frame Year : 2007
Frame size : 19 inch
Color : grained silver
S/N : AS61101374
Forks : Fox 32 Float RLC
Rear suspension : Fox Float 2.3RP
Front derailleur : Shimano XTR FD-M970
Rear derailleur : Shimano XTR RD-M970
Shifters : Shimano XTR SL-M970
Crankset : Shimano XTR Hollowtech II FC-M970
Cassette : Shimano XTR CS-M970 (11-34T)
Chain : Shimano XTR CN-7701
Bottom bracket : Shimano XTR BB-M970
Pedals : Shimano DX PD-MX30
Brake system : Avid Code
Stem : ControlTech FX
Handlebar : ControlTech Scandium
Grips : Odi X-Treme
Headset : CaneCreek Aheadset
Seatpost : ControlTech 7075
Saddle : Fi'zi:k Aliante Carbon Twin-Flex Titanium
Rims : DT-Swiss EX-5.1D
Spokes : DT-Swiss Competition
Hubs : DT-Swiss 370s
Tyres : Michelin X'treme Mountain
Cables : Jagwire
Accessories : Topeak Panoram V12 (cyclocomputer), Cateye (bottle cage), Michelin (chainstay-protector), Fi'zi:k (saddle-bag)
Sepeda ini diwujudkan untuk menghargai brand nasional. Aneh kiranya, jika diantara seluruh koleksi yang ada tidak ada brand lokal. Masalah yang timbul adalah tidak dijualnya dalam bentuk frame saja pada sepeda yang diincar. Terpaksa total komponen diganti dengan yang mempunyai spesifikasi sebaik mungkin yang bisa dijangkau. Penggantian parts tak lain adalah untuk menghargai produk nasional. Sebagian parts masih sementara dan kelak akan ditingkatkan lagi.
Spesifikasi:
Frame : Polygon Collosus AX2.0
Frame type : ALX paralax full-suspension
Frame Year : 2007
Frame size : 19 inch
Color : grained silver
S/N : AS61101374
Forks : Fox 32 Float RLC
Rear suspension : Fox Float 2.3RP
Front derailleur : Shimano XTR FD-M970
Rear derailleur : Shimano XTR RD-M970
Shifters : Shimano XTR SL-M970
Crankset : Shimano XTR Hollowtech II FC-M970
Cassette : Shimano XTR CS-M970 (11-34T)
Chain : Shimano XTR CN-7701
Bottom bracket : Shimano XTR BB-M970
Pedals : Shimano DX PD-MX30
Brake system : Avid Code
Stem : ControlTech FX
Handlebar : ControlTech Scandium
Grips : Odi X-Treme
Headset : CaneCreek Aheadset
Seatpost : ControlTech 7075
Saddle : Fi'zi:k Aliante Carbon Twin-Flex Titanium
Rims : DT-Swiss EX-5.1D
Spokes : DT-Swiss Competition
Hubs : DT-Swiss 370s
Tyres : Michelin X'treme Mountain
Cables : Jagwire
Accessories : Topeak Panoram V12 (cyclocomputer), Cateye (bottle cage), Michelin (chainstay-protector), Fi'zi:k (saddle-bag)
MANA TAHAN............ Sepeda produksi 2006, ini salah satu yang
dibeli dalam bentuk full-bike. Memang sengaja ambil yang entry-level
dari Giant Anthem (S), karena lebih ekonomis beli dalam bentuk full-bike
dibanding beli frame saja. Sampai saat ini tinggal seatpost dan rear
suspension saja yang masih orisinil, lainnya mana tahan sudah up-graded.
Spesifikasi :
Frame : Giant Anthem S
Frame year : 2006
Frame type : AluxX SL low-multipivot full-suspensions
Frame size : M (18 inch)
Color : blue silver
S/N : GR606996
Forks : RockShox Reba Race DualAir w/ remote lock
Rear suspension : Giant Maestro-A
Front derailleur : Shimano Deore LX FD-M580
Rear derailleur : Shimano Deore LX RD-M580
Shifters : Shimano Deore LX SL-M580
Crankset : Shimano Deore LT Hollowtech-II FC-M580
Cassette : Shimano Deore XT CS-M760
Chain : Shimano Deore XT CN-HG93
Bottom bracket : Shimano Deore XT
Pedals : Shimano DX
Brakes : Shimano Non-Series BR-M520 mechanical disc w/ 6 inch rotor
Stem : Maxm SL-Series
Handlebar : Maxm Al-5
Grips : Odi Ruffian MX
Headset : TH Industries Aheadset
Seatpost : Giant SP-D281
Saddle : WTB Rocket-V SLT Black
Wheelset : Mavic CrossRide Disc
Tires : Bontrager XR-Jones
Cables : Shimano XTR
Accessories : Cateye Enduro8 (cyclocomputer), Topeak (saddle bag), Topeak TC-2228B (handy-phone pack), Velo (chainstay-guard), Minoura (bottle cage), THE Pro-Series (shroud), Topeak (pump), Giant Quark-5 (head light), Giant Charm-3 (tail light)
Spesifikasi :
Frame : Giant Anthem S
Frame year : 2006
Frame type : AluxX SL low-multipivot full-suspensions
Frame size : M (18 inch)
Color : blue silver
S/N : GR606996
Forks : RockShox Reba Race DualAir w/ remote lock
Rear suspension : Giant Maestro-A
Front derailleur : Shimano Deore LX FD-M580
Rear derailleur : Shimano Deore LX RD-M580
Shifters : Shimano Deore LX SL-M580
Crankset : Shimano Deore LT Hollowtech-II FC-M580
Cassette : Shimano Deore XT CS-M760
Chain : Shimano Deore XT CN-HG93
Bottom bracket : Shimano Deore XT
Pedals : Shimano DX
Brakes : Shimano Non-Series BR-M520 mechanical disc w/ 6 inch rotor
Stem : Maxm SL-Series
Handlebar : Maxm Al-5
Grips : Odi Ruffian MX
Headset : TH Industries Aheadset
Seatpost : Giant SP-D281
Saddle : WTB Rocket-V SLT Black
Wheelset : Mavic CrossRide Disc
Tires : Bontrager XR-Jones
Cables : Shimano XTR
Accessories : Cateye Enduro8 (cyclocomputer), Topeak (saddle bag), Topeak TC-2228B (handy-phone pack), Velo (chainstay-guard), Minoura (bottle cage), THE Pro-Series (shroud), Topeak (pump), Giant Quark-5 (head light), Giant Charm-3 (tail light)
LET IT SHINES. Sepeda ini adalah yang paling jangkung, dengan ukurannya yang 20,5 inch. Tidak semua bisa mengendarainya, karena sebentar saja sudah pegal-pegal terutama di otot lengan.
Alpinestars saat ini tidak berproduksi sepeda lagi, dan type ini merupakan Racing Replica yang legendaris diajang lomba XC pada jamannya. Ciri mereka sangat spesifik dengan model frame bongsor seperti itu dan top tube yang relatif panjang, namun bobotnya cukup ringan.
Sepeda ini dirakit pertama tahun 1993, dengan sangat memperhatikan warna polish aluminium ekspos, bahkan sejak baru semua sticker dan decal tidak dipasang. Pemilihan parts juga sangat diperhatikan, agar memperkuat nuansa kilaunya. Semua parts masih dipertahankan, kecuali beberapa parts yang dibutuhkan saat merubah dari 21 speed ke 27 speed dan rise-bar.
Perkembangan terakhir, sepeda ini kini dijadikan street-fighter alias hybrid, berhubung umur sepeda dan material frame dengan teknologi saat itu tidak memungkinkan lagi merambah medan off-road.
Spesifikasi:
Frame : Alpinestars Al-Mega Race Replica, EOS(elevated oversize) Easton aluminium
Frame year : 1993
Frame type : elevated chain-stay hard-tail
Frame size : 20,5 inch
Color : exposed aluminium
S/N : I-0268 F-9203 3596
Forks : Answer Manitou Easton E9
Front derailleur : Shimano XTR FD-M901
Rear derailleur : Shimano Deore XT RD-M760
Shifters : Shimano Deore XT SL-M751
Crankset : Shimano Deore XT FC-M730-SG
Cassette : Shimano Deore LX CS-M580
Chain : Shimano XTR CN-7701
Bottom bracket : Shimano SG
Pedals : Suntour XC Pro
Brakes : Magura Hydro-stop-Mountain SH-1
Handlebar : Answer Easton Hyper-Lite w/ Answer bar-ends
Stem : Answer A-Tac
Grips : Specialized Sidewinder
Headset : Tioga Tange
Seatpost : orig.
Saddle : Selle-Italia Flite Titanium
Hubs : Ringlé (front), Shimano Deore XT HB-M760 (rear)
Rims : Mavic Ceramics M231
Tyres : Schwalbe Marathon Slick (1.75)
Cables : Jagwire ZHB-204
Accessories : Cateye Velo 8 (cyclocomputer), Cateye HL-EL300 (head light), Cuelight (tail light), Giant (bottle cage
PALING DISAYANG. Liyang adalah brand mountain bike buatan Taiwan pertama
yang masuk pasaran USA. Mungkin atas pertimbangan komersial, Liyang
masuk Indonesia dengan brand "Master". Pada masanya, Liyang Aluminium
Series termasuk frame oversize yang paling ringan, karena pasaran sepeda
Indonesia saat itu masih didominasi frame ukuran standard dari bahan
besi dan chrome-moly.
Sepeda ini dirakit pertama kali tahun 1991 dengan groupset Shimano Deore 300-LX, dan berat keseluruhan hanya 10,5 kgr (Mk-1). Nasib menentukan lain, frame dicat dan dirakit ulang tahun 2006 dan kembali merambah medan cross-country (Mk-2). Masih dipertahankan, karena merupakan kesayangan diantara semua koleksi sepeda kami. Sangat nyaman, stabil dikendarai, dan untuk masa kini terhitung masih cukup ringan. Sungguh merupakan sebuah perjuangan untuk merakit kembali sepeda ini dengan parts masa kini, karena geometri frame yang sudah lewat jamannya.
Akhirnya tahun 2007 cat dikelupas (polished) dan tampilan berganti, seiring dengan difungsikannya sepeda ini untuk commuter, untuk dipakai bagi kegiatan sehari-hari (MK-3). Beberapa parts terutama drive-train kembali menggunakan beberapa produk lama. Jadilah sepeda yang sudah mengarungi beribu-ribu kilometer ini tetap menjadi pekerja keras.
Mk-1 (1991)
Mk-2 (2006)
Mk-3 (2007 sampai sekarang)
Spesifikasi :
Frame : Liyang Al-3000 Aluminium Series
Frame year/First built : 1991
Last built : 2007
Frame type : hard-tail (originally rigid)
Frame size : 18 inch
Utility : Commuter
Color : aluminium exposed
Forks : RockShox Pilot XC-Air
Front derailleur : Shimano Alivio FD-M410
Rear derailleur : Shimano Exage 300-LX RD-M300
Shifters : Shimano Deore XT 7S 2nd. generation SL-M732
Crankset : Shimano Deore Hollowtech FC-M530, modified to 42T/32T/22T
Cassette : Shimano Deore XT CS-HG70 (7-speed)
Chain : Shimano HG-53
Bottom bracket : Shimano Deore BB-ES30
Pedals : Wellgo LU-998
Brakes : Shimano Deore BR-M530S (V-brake)
Brake levers : Tektro Sensir
Handlebar : Amoeba Borla
Stem : Zoom
Grips : Velo D2 VLG-609
Headset : non-branded
Seat post : orig.
Saddle : Velo Plush
Hubs : Suntour XCR (front), Shimano Deore XT RH-M732 (7 speed)
Rims : Weinman ZAC-2000
Tires : Schwalbe Racing-Ralph
Cables : Jagwire 4.0, Shimano
Accessories : Lotus (bag), Cateye (bottle cage), Eiger (tail light), Velo (chain guard), THE Sports-Line (shroud), THE cable-pros
Sepeda ini dirakit pertama kali tahun 1991 dengan groupset Shimano Deore 300-LX, dan berat keseluruhan hanya 10,5 kgr (Mk-1). Nasib menentukan lain, frame dicat dan dirakit ulang tahun 2006 dan kembali merambah medan cross-country (Mk-2). Masih dipertahankan, karena merupakan kesayangan diantara semua koleksi sepeda kami. Sangat nyaman, stabil dikendarai, dan untuk masa kini terhitung masih cukup ringan. Sungguh merupakan sebuah perjuangan untuk merakit kembali sepeda ini dengan parts masa kini, karena geometri frame yang sudah lewat jamannya.
Akhirnya tahun 2007 cat dikelupas (polished) dan tampilan berganti, seiring dengan difungsikannya sepeda ini untuk commuter, untuk dipakai bagi kegiatan sehari-hari (MK-3). Beberapa parts terutama drive-train kembali menggunakan beberapa produk lama. Jadilah sepeda yang sudah mengarungi beribu-ribu kilometer ini tetap menjadi pekerja keras.
Mk-1 (1991)
Mk-2 (2006)
Mk-3 (2007 sampai sekarang)
Spesifikasi :
Frame : Liyang Al-3000 Aluminium Series
Frame year/First built : 1991
Last built : 2007
Frame type : hard-tail (originally rigid)
Frame size : 18 inch
Utility : Commuter
Color : aluminium exposed
Forks : RockShox Pilot XC-Air
Front derailleur : Shimano Alivio FD-M410
Rear derailleur : Shimano Exage 300-LX RD-M300
Shifters : Shimano Deore XT 7S 2nd. generation SL-M732
Crankset : Shimano Deore Hollowtech FC-M530, modified to 42T/32T/22T
Cassette : Shimano Deore XT CS-HG70 (7-speed)
Chain : Shimano HG-53
Bottom bracket : Shimano Deore BB-ES30
Pedals : Wellgo LU-998
Brakes : Shimano Deore BR-M530S (V-brake)
Brake levers : Tektro Sensir
Handlebar : Amoeba Borla
Stem : Zoom
Grips : Velo D2 VLG-609
Headset : non-branded
Seat post : orig.
Saddle : Velo Plush
Hubs : Suntour XCR (front), Shimano Deore XT RH-M732 (7 speed)
Rims : Weinman ZAC-2000
Tires : Schwalbe Racing-Ralph
Cables : Jagwire 4.0, Shimano
Accessories : Lotus (bag), Cateye (bottle cage), Eiger (tail light), Velo (chain guard), THE Sports-Line (shroud), THE cable-pros
Sepeda ini dibeli dalam keadaan terakit (full-bike) sebagai pengganti
sepeda sejenis Kona Shred, yang harus tergusur. Selain berbekal frame
yang lebih kokoh dari pendahulunya, juga mempunyai nilai ekonomis lebih
baik karena parts yang digunakan lebih memadai. Warna frame yang sedikit
"nakal" mempunyai nilai tersendiri. Merupakan satu-satunya sepeda DJ
yang ada dalam koleksi dan sampai sekarang hanya brakeset saja yang
diganti, sedang selebihnya dibiarkan original.
Spesifikasi :
Frame : GT Ruckus DJ
Frame type : Hardtail TIG-welded, revised dirt Jump geometry, 6061 AL
Built Year : 2006
Color : Nickel silver
S/N : SNIDT6 A25541 56DSA-SM
Fork : Manitou Stance Static, 100mm
Brakes : Avid BB-5 mechanical disc, 160mm rotor brakes
Brake levers : Avid FR-5
Shifter : SRAM, X-7 trigger type
Rear Derailleur : SRAM SX-7, Med cage length
Cassette : SRAM PG970 11-32T
Crankset : Truvativ Hussefelt DH,, 36T with Truvativ BoxGuide
Bottom Bracket : Truvativ Howitzer XR
Chain : KMC Z9000
Pedals : GT Alum Platform with cr-mo spindles
Seatpost : SDG I-Beam, AL 6061, 25.4mm diameter
Saddle : SDG FRD I-Beam, stitched cover
Handlebar : Truvativ Hussefelt, AL 66, 50mm rise, 31.8OD.
Stem : Truvativ Hussefelt, 3D cold forged, 0 degree rise
Headset : 1 1/8" TH Mallet
Hubs : GT (Formula) sealed bearing, 20mm through axle (front), GT (Formula) alloy, 135mm spacing, nutted axle (rear)
Rims : Sun-Rims Single Track SL-1, double wall, 36H, 36-hole
Tires : Maxxis High-Roller 2.35
Spokes : Brand Stainless Steel, 14ga. (2.0mm) straight gauge
Spoke Nipples : CP brass
Cables : Jagwire (shielded)
Spesifikasi :
Frame : GT Ruckus DJ
Frame type : Hardtail TIG-welded, revised dirt Jump geometry, 6061 AL
Built Year : 2006
Color : Nickel silver
S/N : SNIDT6 A25541 56DSA-SM
Fork : Manitou Stance Static, 100mm
Brakes : Avid BB-5 mechanical disc, 160mm rotor brakes
Brake levers : Avid FR-5
Shifter : SRAM, X-7 trigger type
Rear Derailleur : SRAM SX-7, Med cage length
Cassette : SRAM PG970 11-32T
Crankset : Truvativ Hussefelt DH,, 36T with Truvativ BoxGuide
Bottom Bracket : Truvativ Howitzer XR
Chain : KMC Z9000
Pedals : GT Alum Platform with cr-mo spindles
Seatpost : SDG I-Beam, AL 6061, 25.4mm diameter
Saddle : SDG FRD I-Beam, stitched cover
Handlebar : Truvativ Hussefelt, AL 66, 50mm rise, 31.8OD.
Stem : Truvativ Hussefelt, 3D cold forged, 0 degree rise
Headset : 1 1/8" TH Mallet
Hubs : GT (Formula) sealed bearing, 20mm through axle (front), GT (Formula) alloy, 135mm spacing, nutted axle (rear)
Rims : Sun-Rims Single Track SL-1, double wall, 36H, 36-hole
Tires : Maxxis High-Roller 2.35
Spokes : Brand Stainless Steel, 14ga. (2.0mm) straight gauge
Spoke Nipples : CP brass
Cables : Jagwire (shielded)
Sepeda Gunung Sepeda gunung sepeda semua besar serbaguna bulat. Frame mereka biasanya jauh lebih tebal dan kokoh dibandingkan dengan sepeda jalan. Seperti namanya, mereka sangat cocok untuk mengetik "gunung" off-road jalan, beberapa dengan roda gigi membantu pengendara bernegosiasi gradien yang bervariasi. Ban juga cukup kental dengan tapak mencengkeram. Seorang pengendara mengasumsikan posisi yang lebih tegak ketika mengendarai, dibandingkan dengan sepeda jalan, dengan setang datar dan suspensi (pada sepeda yang lebih baik) juga membantu dengan perubahan di medan. Sementara Sepeda gunung yang tidak ramping seperti sepeda jalan, mereka masih naik yang layak di jalan juga.
Sepeda Lipat Dari olahraga ke, sepeda lipat praktis adalah pilihan yang nyaman, yang memungkinkan pengendara untuk melipat sepeda mereka ke dalam ukuran yang kompak. Beberapa mungkin dapat dikemas ke dalam tas sepeda. Lipat menjadi ukuran yang lebih kecil memungkinkan sepeda ini harus dilakukan pada transportasi publik, dan kemudian membongkar untuk kaki (naik) berikutnya dari perjalanan! Menjadi dilipat juga membuat sepeda ini lebih mudah untuk menyimpan, apakah di rumah, kantor atau di bus atau pesawat. Desain lebih kompleks dan bagian sepeda ini berarti mereka biasanya pilihan pricier.
Bermotor dan Sepeda Listrik sepeda ini memberikan bantuan kepada pengendara sepeda. Sepeda listrik telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di Cina, di mana ada diperkirakan sekitar 120 juta. Sepeda listrik yang didukung oleh motor listrik, yang itu sendiri, didukung oleh baterai isi ulang. Variasi yang berbeda dapat memberikan kekuatan pada permintaan oleh Inisialisasi stang (ketika bersepeda alami terlalu sulit!), Atau otomatis, dengan bantuan listrik yang diberikan sebagai sensor pada motor hakim kecepatan bersepeda pengendara. Sepeda bermotor menggunakan mesin pembakaran internal yang untuk kekuasaan.
Naik sepeda bmx bisa menyenangkan besar dalam pengaturan off-road
Sekali dan tidak agothere lama adalah "berebut Sepeda" sebuah excitinggamewhere pedal siklus pengendara Sepeda motor gotas muchpleasureastheir rekan.
Dalam earlymoments sangat, berebut dilakukan pada sepeda jalan disesuaikan. Skor ofdeterioration pada sepeda.
Sementara itu sportgrew becamemandatorythat ada perubahan dan kelahiran thereforethe dari BMX.
Sepeda Motocross (BMX)
offersthe samebuzzcomparable tumpahan atau varietas mesin ~ '. biasanya
ada pasti bikecreated mengangkut heavybits dan potongan.
1979:, Gary Turner, seorang insinyur las, bersama-sama withRichard Long, garasi sepeda businessmanbegan korporasi, dikenal sebagai GT Sepeda, masuk ke pembuatan sepeda BMX saja. Semua ini datang aboutbecause di awal
1970, Gary anak begunto becomeinvolved di game BMX agak baru.
Sebagai seorang insinyur, Gary mengambil minat dalam designandhardiness struktur dan menemukan mereka berat dan menjadi lemah. Hal ini mendorongnya untuk frame fabricatehis anak laki-laki. Dia menggunakan pengalaman balap drag dan diubah untuk membuat pipa dalam desain sepeda BMX. Ini bekerja untuk Turner muda dan sementara frame BMX laterthe yang sedang tampak fortherefore, ia beganmakingother frame BMX pengendara sepeda.
1974:, pemilik toko sepeda Richard Longtook frame yang inGary kepentingan yang 'demandheapproached dia dengan pandangan tobeing vendor untuk produk-produknya. di 79, mereka establisheda connectionas satu.
Despitesomeholdups, yang companydeveloped untuk mengubah intoone dari enormousproducer dunia tidak hanya sepeda BMX, tetapi juga sepeda gunung dan rekreasi juga, dan sebagai array businessdevelopedthe sepeda melakukannya juga.
GT bikescan diidentifikasi oleh logo, stempel GT dan thespecificallydesignedbicycles tidak hanya pasti untuk menyenangkan butindividuals BMX umat yang mengambil ke jalan, jalan setapak dan pegunungan.
Source: http://WEB-INF.prmob.net/views/ltr/article.jspx
Sementara itu sportgrew becamemandatorythat ada perubahan dan kelahiran thereforethe dari BMX.
1979:, Gary Turner, seorang insinyur las, bersama-sama withRichard Long, garasi sepeda businessmanbegan korporasi, dikenal sebagai GT Sepeda, masuk ke pembuatan sepeda BMX saja. Semua ini datang aboutbecause di awal
1970, Gary anak begunto becomeinvolved di game BMX agak baru.
Sebagai seorang insinyur, Gary mengambil minat dalam designandhardiness struktur dan menemukan mereka berat dan menjadi lemah. Hal ini mendorongnya untuk frame fabricatehis anak laki-laki. Dia menggunakan pengalaman balap drag dan diubah untuk membuat pipa dalam desain sepeda BMX. Ini bekerja untuk Turner muda dan sementara frame BMX laterthe yang sedang tampak fortherefore, ia beganmakingother frame BMX pengendara sepeda.
1974:, pemilik toko sepeda Richard Longtook frame yang inGary kepentingan yang 'demandheapproached dia dengan pandangan tobeing vendor untuk produk-produknya. di 79, mereka establisheda connectionas satu.
Despitesomeholdups, yang companydeveloped untuk mengubah intoone dari enormousproducer dunia tidak hanya sepeda BMX, tetapi juga sepeda gunung dan rekreasi juga, dan sebagai array businessdevelopedthe sepeda melakukannya juga.
GT bikescan diidentifikasi oleh logo, stempel GT dan thespecificallydesignedbicycles tidak hanya pasti untuk menyenangkan butindividuals BMX umat yang mengambil ke jalan, jalan setapak dan pegunungan.
Source: http://WEB-INF.prmob.net/views/ltr/article.jspx
A mountain bike or mountain bicycle (abbreviated MTB or ATB (All Terrain Bicycle)) is a bicycle designed for mountain biking, either on dirt trails or other unpaved environments. In contrast, road bicycles are not rugged enough for such terrain.
Mountain bikes have wide, knobby tires for extra traction and shock absorption. In recent years, front wheel suspension has become the norm and full front and rear suspension is becoming increasingly common. Some mountain bikes are also fitted with bar ends on the handlebars, but with the increase in popularity of riser handlebars (as opposed to a flat straight handlebar) fewer riders use bar end extensions. The bikes normally have 26 in (559 mm) wheels, but since 2002 some models have been available with 29 in (622 mm) wheels, which is the same diameter most commonly used for road bikes. (The name given to a rim diameter in inches is different from the rim’s actual size.)
Designs
Mountain bikes can be classified into four categories based on suspension:
* Fully Rigid: A frame with a rigid fork and fixed rear, no suspension.
* Hardtail: A frame with no rear suspension. These bikes are most often used with front suspension.
* Soft Tail: A frame with small amount of rear suspension, but activated by flex of the frame instead of pivots.
* Dual or Full Suspension: A front suspension fork and rear suspension with a rear shock and linkage that makes the rear wheel move on pivots.
Discipline oriented designs
There are several different styles of mountain biking, usually defined by the terrain, and therefore bikes employed. All of the bikes in this category fall into one of the above four categories and bikes of each of the above style can be found almost any of the following categories.
* Cross Country (XC) mountain bikes typically have only a small amount of front and/or rear suspension (usually 65-110 mm) and are relatively light, which is achieved via the use of lightweight materials and construction in both frame and components. As a consequence, XC bikes are often less durable than other types of mountain bikes when used outside of their intended purpose. Suspension, both front and rear, is typically provided by pneumatic (air) shocks and forks, which saves weight. Some XC bike models have no suspension and use a rigid front fork, saving weight but relying more on rider skill to negotiate rough terrain. XC riding is the most popular form of mountain biking, focused on efficient climbing rather than aggressive descending. XC bikes reflect this in their lighter weights and steeper geometries than downhill bikes. However, most XC bikes are poor choices for stunts like jumps.
* Enduro/All-Mountain (AM) bikes are generally heavier than XC bikes, typically weighing between 30 and 35 pounds (14 to 16 kg). These bikes tend to feature greater suspension travel, frequently as much as 150 mm of front and rear travel, often adjustable on newer mid and high end bikes. They are designed to be able to ascend and descend mountains, integrating the climbing abilities of XC bikes with the suspension technology of freeride bikes.
* Freeride (FR) mountain bikes are similar to All-Mountain bikes, but with less emphasis on weight and more on suspension. Freeride bikes tend to have up ample suspension, with 7 (178 mm) or more inches of travel fairly commonplace. The components are built from stronger, consequently heavier, materials. They can be ridden uphill, but are inefficient and their moderately slack head tube angles make them difficult to maneuver while angled up a hill or traveling at a low speed. They are effective on technical downhill trails. Frame angles are typically steeper than those found in downhill bikes. This enhances maneuverability over and around small objects. Freeride bikes typically range in weight from 30 to 45 pounds. Freeride trails usually use the natural terrain to create stunts such as dropoffs, narrow ladder bridges called “skinnies”, as well as large ramps built to launch the rider into the air. The most durable freeride bikes are often too heavy and have too much suspension to be ridden uphill as comfortably as other less-sturdy models, although newer, more expensive bikes come with suspension specifically designed to make them easier to ride uphill. It is common for freeriders to frequent lift accessed riding terrain, offered at ski resorts during the off season, or simply walk their bikes uphill, rather than riding them.
* Downhill (DH) mountain bikes typically have 7 or more inches (178 mm) of suspension travel. They are built as strong as possible for reliability during racing and weigh around 40-45 lbs (21 kg). Due to their typically large or high gears and long, soft travel, Downhill bikes are suitable only for riding down dedicated downhill trails and race courses. The suspension is set to sag around 30% front and 50% rear of full travel, creating ample traction around bumpy corners. The head angle is often as slack as 64 degrees. Most riders who ride exclusively downhill do so in competitions or ride almost exclusively on lift accessed terrain, but tramming up to the top of runs is still by far the most popular as most trails do not have lift access. Pushing the bike to the top is also a commonly used method. Due to the high speed nature of downhill riding most bikes only have one chain ring in the front, a large bash guard and a chain guide.
* Trials mountain bikes are set up very specifically for the purpose of bicycle trials. Two varieties of trials bike exist, those with 26″ wheels (referred to as ‘stock’) and those with 20″ wheels (referred to as ‘mod’ – because historically they were modified BMX bikes). They typically have no suspension at all, though some still make use of some form of it. Competition rules require stock bikes to have multiple gears for competition, but most riders never use their shifters. Competition rules do not require mod bikes to have any gears. Many non-competitive riders run single-speed, choosing a fairly low-speed, high-torque gear. Most modern trials bikes have no seat at all, as the rider spends all of his time out of the saddle. These bikes are significantly lighter than almost all other mountain bikes, ranging from 15 to 25 pounds. This makes manoeuvring the bike much easier.
* Dirt Jumping(DJ), Urban and Street mountain bikes lie somewhere in between a trials bike, a BMX bike and a freeride bike. They are typically very strong bikes, with 0 to 4 inches of front suspension, and rarely any rear suspension (3 to 4 inches if any), with as many as nine gears or as few as one. Tires on these bikes are usually fast-rolling, slick or semi-slicks. Dirt Jumpers usually sport a geometry of 24-26″ tires, as well as a “bash ring” replacing the largest ring on the crankset.
* Single speed mountain bikes have one set gear ratio. The gear ratio chosen depends on the terrain being ridden, the strength and skill of the rider, and the size of the bike (a bike with 29″ wheels often requires a different gearing than a bike with standard 26″ wheels). Often single-speeds are fully rigid, steel-framed bikes. These are typically ridden by very fit individuals on mild to moderate cross country terrain.
* Mountain Cross or “4 cross racing” (4X) is a relatively new style of riding where four bikers race downhill on a prepared, BMX like, track, simply trying to get down first. These bikes are generally either full suspension with 3 to 4 inches of travel, or hardtails, and have, typically, quite strong frames. They run a chainguide on front and gears on the back. They have slack head angles, short chainstays and low bottom brackets for good cornering and acceleration.
* North Shore mountain biking originated in the steep, wet, rocky, rooty terrain of Vancouver, Canada’s north shore, thus it was coined “north shore” riding. Because of the almost, if not completely impassable terrain, riders began building bridges over muddy areas, rocks, stumps and deadfall. These bridges evolved into complex, often extremely challenging, man-made stunts. Because stunts are often narrow and may require the rider to move very slowly regardless of width, north shore riding requires immense balance and bike handling skills. North shore bikes are much like freeride bikes in their geometry and downhill bikes in their component makeup. Because north shore stunts have evolved to not only include simple and complex bridges but also large drops and high speed descents through a series of stunts north shore bikes commonly have as much travel as downhill and freeride bikes, however with much more nimble and maneuverable frame designs, and often lighter-weight.
Bearings:
Bola besi baja kecil yg biasa disebut pelor, berputar didalam dinding hub, bottom bracket, dan headset.
Bottom Bracket:
Terletak pada cangkang botom bracket, ini adalah bearing tempat dimana crank berputar
Chainstays:
Batang rangka yg dimulai dari cangkang bottom bracket sampai anting2 rd (rear dropout)
Chainring/Chainwheel:
Piringan bergerigi yg berada pada Chainset (komponen crank),
Chainset:
Satu set unit termasuk crank, chainring dan bottom bracket
Crank:
Lengan ayun sepanjang/dari pedal hingga as pada bottom bracket
Derailleur:
Sebuah mekanis apa bila shifter digerakan, drailleur akan mendorong rantai searah as gigi/gir
Front Derailleur:
Sebuah mekanis yg membuat rantai perbindah searah as chainwhell (3 buah gigi/gir depan)
Rear Derailleur:
Sebuah mekanis yg membuat rantai perbindah searah as caset (8~9 buah gigi/gir belakang)
Disc Brake:
Rem yang berkerja pada piringan yg terpasang pada hub, bukan pada rim.
V-brake
Salah satu jenis rem yang berkerja pada rim
Flange:
Bagian hub yg menyerupai piringan (di kiri/anan) berlubang-lubang dimana jeruji roda terkait.
Freewheel:
Sebuah mekanis yg terpasang pada hub belakang, mekanis ini memungkinkan roda tetap berputar walaupun kayuhan berhenti.
Hub:
Sebuah mekanis yg ditempati bearing dan jari-jari, terletak pada pusat roda
Grip Shift:
Ditemukan oleh SRAM pada thn 1987, shifter ini terpasang pada handle bar, sipengendara cukup memuntir shifter kedepan/kebelakang untuk memilih posisi gir, “moto style”
Trigger Shifter:
Satu jenis shifter, yg terpasang pada handle bar, dan pengendara harus menggunakan jari jempol dan telunjuknya untuk memilih posisi gir
Sudah pasti, sepeda adalah kelengkapan utama yang harus Anda miliki,
agar Anda bisa melakukan perjalanan jauh dengan sepeda. Akan tetapi,
memilih sepeda apa yang tepat untuk kebutuhan Anda, tidaklah semudah
yang dibayangkan. Ada 5 jenis perjalanan turing dengan sepeda, yang
tentunya membutuhkan jenis sepeda yang berbeda. Di pasaran ada beberapa
jenis sepeda, yang walaupun dirancang khusus (seperti Road Bike, MTB,
ATB, dan lain-lain) namun sama sekali tidak didesain khusus sebagai
sepeda turing. Akan tetapi, bisa juga digunakan untuk turing setelah
melalui beberapa penyesuaian.
Sepeda gunung bisa jadi adalah satu-satunya jenis sepeda yang saat ini kita miliki. Saat melihat sepeda ini mungkin saja kita mulai berpikir, kira-kira bisa gak ya sepeda gunung digunakan untuk turing?
Tentu saja sepeda gunung bisa digunakan untuk melakukan perjalanan jarak jauh, atau bahkan untuk keliling dunia sekalipun. Tapi tentu saja, melakukan perjalanan jauh dengan sepeda gunung bukanlah sesuatu yang mudah. Sebagian besar sepeda gunung tidak didesain untuk bersepeda di jalan raya/aspal dalam waktu yang sangat lama.
Walau bagaimanapun, sepeda gunung sangat dapat diandalkan untuk beberapa kondisi jalan. Jika kita merencanakan perjalanan kita akan lebih banyak melalui jalan tanah, berbatu atau offroad, maka sepeda gunung adalah pilihan yang sangat baik untuk perjalanan Anda.
Sepeda balap adalah sepeda yang biasa kita lihat di lomba balap sepeda jalan raya, seperti Tour de France, atau Giro d’Italia, dengan atlet yang terkenal adalah Lance Amstrong, Contador, atau Tonton Susanto, pembalap jalan raya kita.
Sepeda balap sangat bagus untuk digunakan dalam perjalanan jauh, namun dengan dukungan kendaraan pendamping, dimana seluruh perlengkapan dan peralatan kita dibawa oleh kendaraan pendamping tersebut. Tapi, untuk perjalanan jauh yang mandiri, dimana seluruh perlengkapan dibawa dengan sepeda, sepeda balap tidak dapat digunakan.
Sepeda balap memang dibuat untuk dapat berlari kencang, tapi tidak untuk membawa beban. Dan selain itu, sepeda balap sangat tidak nyaman untuk kita kendarai selama 6 jam atau lebih, setiap harinya.
Sepeda recumbent adalah sepeda dimana posisi kita saat mengendarainya sama dengan posisi kita saat duduk di kursi malas. Banyak yang menggunakan sepeda ini karena mereka memiliki masalah dengan punggung atau lututnya, tapi banyak juga yang mengendarainya karena sepeda ini menurut mereka menyenangkan untuk dikendarai.
Walaupun tidak semua, beberapa sepeda recumbent ada juga yang sudah dilengkapi perlengkapan untuk melakukan perjalanan jauh. Sebelum memutuskan untuk membelinya, lebih baik banyak bertanya atau survei dulu. Untuk kondisi di Indonesia, selain karena masih impor dan harganya cukup mahal untuk rata-rata sepeda, beberapa sepeda recumbent terlalu rendah untuk digunakan di jalan raya dan berpotensi membahayakan keselamatan.
Ada beberapa hal yang membedakan. Berikut ini beberapa kelengkapan yang umumnya dimiliki oleh sebuah sepeda turing:
- Sepeda turing memiliki tapak ban yang lebih lebar dibanding sepeda balap, yang memungkinkan sepeda turing mampu membawa beban lebih berat, dan juga dikendarai di jalan rusak. Sebagian besar sepeda turing mampu mengatasi kondisi jalan-jalan tanah, berbatu atau jalan rusak.
- Sepeda turing biasanya dibuat dari baja tahan banting. Karena sepeda turing dituntut untuk mampu membawa beban extra berat, maka frame sepeda turing harus dibuat dari bahan yang lebih kuat. Umumnya, yang banyak digunakan adalah jenis baja Chrome Moly (CrMo 4130).
-Produsen dan desainer sepeda turing tahu betul bahwa pesepeda turing akan banyak menghabiskan waktu yang sangat panjang, di atas sadel, karena itu mereka mendesain sepeda yang lebih nyaman untuk punggung, pantat, tangan/lengan, dan leher kita.
- Pada sepeda turing posisi kita akan lebih tegak dibanding posisi kita saat mengendarai sepeda balap atau sepeda gunung.
- Pada sepeda turing, sudah tersedia kelengkapan untuk memudahkan kita memasang rack depan dan belakang, agar kita dapat membawa tas pannier di sepeda kita.
- Selain itu, ada beberapa kelengkapan kecil lain yang ada (bisa juga tidak) pada sepeda turing, agar lebih nyaman dikendarai dalam perjalanan jarak jauh. Misalnya, pegangan pompa tangan, atau tempat jari-jari sepeda cadangan.
Sepeda gunung bisa jadi adalah satu-satunya jenis sepeda yang saat ini kita miliki. Saat melihat sepeda ini mungkin saja kita mulai berpikir, kira-kira bisa gak ya sepeda gunung digunakan untuk turing?
Tentu saja sepeda gunung bisa digunakan untuk melakukan perjalanan jarak jauh, atau bahkan untuk keliling dunia sekalipun. Tapi tentu saja, melakukan perjalanan jauh dengan sepeda gunung bukanlah sesuatu yang mudah. Sebagian besar sepeda gunung tidak didesain untuk bersepeda di jalan raya/aspal dalam waktu yang sangat lama.
Walau bagaimanapun, sepeda gunung sangat dapat diandalkan untuk beberapa kondisi jalan. Jika kita merencanakan perjalanan kita akan lebih banyak melalui jalan tanah, berbatu atau offroad, maka sepeda gunung adalah pilihan yang sangat baik untuk perjalanan Anda.
Sepeda balap adalah sepeda yang biasa kita lihat di lomba balap sepeda jalan raya, seperti Tour de France, atau Giro d’Italia, dengan atlet yang terkenal adalah Lance Amstrong, Contador, atau Tonton Susanto, pembalap jalan raya kita.
Sepeda balap sangat bagus untuk digunakan dalam perjalanan jauh, namun dengan dukungan kendaraan pendamping, dimana seluruh perlengkapan dan peralatan kita dibawa oleh kendaraan pendamping tersebut. Tapi, untuk perjalanan jauh yang mandiri, dimana seluruh perlengkapan dibawa dengan sepeda, sepeda balap tidak dapat digunakan.
Sepeda balap memang dibuat untuk dapat berlari kencang, tapi tidak untuk membawa beban. Dan selain itu, sepeda balap sangat tidak nyaman untuk kita kendarai selama 6 jam atau lebih, setiap harinya.
Sepeda recumbent adalah sepeda dimana posisi kita saat mengendarainya sama dengan posisi kita saat duduk di kursi malas. Banyak yang menggunakan sepeda ini karena mereka memiliki masalah dengan punggung atau lututnya, tapi banyak juga yang mengendarainya karena sepeda ini menurut mereka menyenangkan untuk dikendarai.
Walaupun tidak semua, beberapa sepeda recumbent ada juga yang sudah dilengkapi perlengkapan untuk melakukan perjalanan jauh. Sebelum memutuskan untuk membelinya, lebih baik banyak bertanya atau survei dulu. Untuk kondisi di Indonesia, selain karena masih impor dan harganya cukup mahal untuk rata-rata sepeda, beberapa sepeda recumbent terlalu rendah untuk digunakan di jalan raya dan berpotensi membahayakan keselamatan.
Sepeda lipat identik sebagai sepeda
para commuter, tapi seiring dengan meningkatnya pelaku perjalanan jarak
jauh dengan sepeda, produsen sepeda lipat mulai membuat sepeda lipat
yang didesain secara khusus sebagai sepeda lipat untuk perjalanan jarak
jauh, atau sepeda turing.
Keunggulan sepeda lipat dibanding sepeda lain adalah, kita bisa
mengemasnya dalam sebuah koper/tas khusus, dan menyimpannya di bagasi
pesawat, kapal laut, kereta, atau bus. Dan, kita bepergian bersama
dengan sepeda kita dengan lebih mudah. Bepergian dengan membawa sepeda
utuh tentunya tidak selalu mudah, karena itu sepeda lipat walaupun bagi
sebagian orang bentuknya dianggap aneh, memiliki keunggulan-keunggulan
tersendiri.
Nah, akhirnya kita sampai ke sepeda turing.
Ini merupakan sebuah sepeda yang memang didesain khusus untuk
perjalanan jauh dengan bersepeda.
Sebenarnya apa sih yg membedakan sepeda turing dengan sepeda lainnya?Ada beberapa hal yang membedakan. Berikut ini beberapa kelengkapan yang umumnya dimiliki oleh sebuah sepeda turing:
- Sepeda turing memiliki tapak ban yang lebih lebar dibanding sepeda balap, yang memungkinkan sepeda turing mampu membawa beban lebih berat, dan juga dikendarai di jalan rusak. Sebagian besar sepeda turing mampu mengatasi kondisi jalan-jalan tanah, berbatu atau jalan rusak.
- Sepeda turing biasanya dibuat dari baja tahan banting. Karena sepeda turing dituntut untuk mampu membawa beban extra berat, maka frame sepeda turing harus dibuat dari bahan yang lebih kuat. Umumnya, yang banyak digunakan adalah jenis baja Chrome Moly (CrMo 4130).
-Produsen dan desainer sepeda turing tahu betul bahwa pesepeda turing akan banyak menghabiskan waktu yang sangat panjang, di atas sadel, karena itu mereka mendesain sepeda yang lebih nyaman untuk punggung, pantat, tangan/lengan, dan leher kita.
- Pada sepeda turing posisi kita akan lebih tegak dibanding posisi kita saat mengendarai sepeda balap atau sepeda gunung.
- Pada sepeda turing, sudah tersedia kelengkapan untuk memudahkan kita memasang rack depan dan belakang, agar kita dapat membawa tas pannier di sepeda kita.
- Selain itu, ada beberapa kelengkapan kecil lain yang ada (bisa juga tidak) pada sepeda turing, agar lebih nyaman dikendarai dalam perjalanan jarak jauh. Misalnya, pegangan pompa tangan, atau tempat jari-jari sepeda cadangan.
Tahun ini Kona mengeluarkan sepeda 29er, Hei Hei Supreme XC 29er.
Tersedia ukuran 15 sampai 21, dan masuk tipe premium sepeda gunung.
Konfigurasi yang ditawarkan mengunakan komponen Fox dan SRAM XO.
Dibawah ini spesifikasi sepeda gunung Kona Hei Hei Supreme XC 29er – Hei Hei Supreme
Frame Material Kona Race Light Carbon 100mm Travel
Sizes 15?, 17?, 18?, 19?, 21?
Rear Shock Fox Float CTD Adjust BV
Fork Fox Float CTD Adjust Fit 100mm Tapered
Crankarms Sram XO
Chainrings 38/24t
B/B Sram XO
Pedals Shimano M520 Clipless
Chain Sram PC1031
Freewheel Sram PG1030 11-36t 10 spd
F/D Sram XO
R/D Sram XO Type 2
Shifters Sram XO
Brake Calipers Sram XO
Front Brake Rotor Avid HS1 180mm
Rear Brake Rotor Avid HS1 160mm
Brake Levers Sram XO
Headset FSA No.57E
Handlebar RaceFace Turbine
Stem RaceFace Turbine
Seatpost RaceFace Turbine
Seat Clamp Kona Clamp
Grips Kona Race Light LOG
Saddle WTB Volt Race
Front Hub Easton EA90 XC Wheelset 15mm
Rear Hub Easton EA90 XC Wheelset 142x12mm
Spokes Easton EA90 XC Wheelset
Rims Easton EA90 XC Wheelset
Front Tire Maxxis Ikon 29×2.2? Folding
Rear Tire Maxxis Ikon 29×2.2? Folding
Paint Color Matt UD Carbon w/White & Cyan
Dibawah ini spesifikasi sepeda gunung Kona Hei Hei Supreme XC 29er – Hei Hei Supreme
Frame Material Kona Race Light Carbon 100mm Travel
Sizes 15?, 17?, 18?, 19?, 21?
Rear Shock Fox Float CTD Adjust BV
Fork Fox Float CTD Adjust Fit 100mm Tapered
Crankarms Sram XO
Chainrings 38/24t
B/B Sram XO
Pedals Shimano M520 Clipless
Chain Sram PC1031
Freewheel Sram PG1030 11-36t 10 spd
F/D Sram XO
R/D Sram XO Type 2
Shifters Sram XO
Brake Calipers Sram XO
Front Brake Rotor Avid HS1 180mm
Rear Brake Rotor Avid HS1 160mm
Brake Levers Sram XO
Headset FSA No.57E
Handlebar RaceFace Turbine
Stem RaceFace Turbine
Seatpost RaceFace Turbine
Seat Clamp Kona Clamp
Grips Kona Race Light LOG
Saddle WTB Volt Race
Front Hub Easton EA90 XC Wheelset 15mm
Rear Hub Easton EA90 XC Wheelset 142x12mm
Spokes Easton EA90 XC Wheelset
Rims Easton EA90 XC Wheelset
Front Tire Maxxis Ikon 29×2.2? Folding
Rear Tire Maxxis Ikon 29×2.2? Folding
Paint Color Matt UD Carbon w/White & Cyan
Conscious Commuter, Folding E-Assist Bicycle With Internal Gearing
Sepeda listrik yang dapat dilipat Conscious Commuter sedang mencari dana untuk diproduksi. Sepeda tersebut mampu berjalan sampai 20-30km, mengunakan motor listrik dengan kekuatan power 350W di roda depan. Kecepatan maksimum sekitar 32km perjam dan hanya membutukan waktu 2 jam mengisi baterai.
Harga Conscious Commuter sekitar $1.395 dan baru dibuat pada tahun 2013
Sepeda listrik yang dapat dilipat Conscious Commuter sedang mencari dana untuk diproduksi. Sepeda tersebut mampu berjalan sampai 20-30km, mengunakan motor listrik dengan kekuatan power 350W di roda depan. Kecepatan maksimum sekitar 32km perjam dan hanya membutukan waktu 2 jam mengisi baterai.
Harga Conscious Commuter sekitar $1.395 dan baru dibuat pada tahun 2013
Berkeringat
adalah mekanisme alami untuk mengatur suhu tubuh saat bereaksi terhadap
kondisi panas atau melakukan aktivitas fisik berat. Keringat dihasilkan
kelenjar keringat di lapisan dermis kulit dan keluar melalui pori-pori.
Keringat yang berlebihan padahal tidak ada kegiatan fisik yang berat
dapat karena berbagai hal : kegemukan, menjelang dan awal haid.
Berkeringat banyak disertai gejala lain seperti tangan gemetar,
berat badan turun, sering berdebar, dan mata menonjol keluar kemungkinan
ada kelainan fungsi kelenjar gondok. Bila tidak ada keluhan lain,
kemungkinan karena kecemasan.
Meski keringat sering dikaitkan dengan sesuatu yang yang membuat
kita cemas, namun sebenarnya berkeringat itu menyehatkan. Apalagi
keringat sendiri pada dasarnya tidak berbau. Ia akan menjadi masalah
jika sudah bercampur dengan bakteri yang menumpuk di kulit ketiak.
Simak manfaat sehat dari keringat berikut ini.
1. Mendinginkan tubuh
Berkeringat merupakan mekanisme alami tubuh untuk mengatur temperatur yang meningkat saat kita beraktivitas atau kepanasan. “Keringat yang keluar akan membantu tubuh menyingkirkan panas sehingga kita tidak akan kepanasan,” kata Adam Friedman, dermatologi dan ahli bedah kosmetik dari Montefiore Medical Center, AS.Karena pentingnya fungsi keringat, maka jika kita tidak bisa berkeringat akan membahayakan nyawa. “Ada kondisi yang disebut ectodermal dysplasia yang membuat seseorang tidak bisa berkeringat,” kata Joel Schlessinger, ahli dermatologi. Orang yang menderita kondisi ectodermal dysplasia dilarang berolahraga karena mereka akan kepanasan yang bisa berdampak buruk bagi jantung dan fungsi tubuh lainnya. Jadi, bersyukurlah bisa berkeringat.
2. Mencerahkan wajah
Peluh yang bercucuran di wajah bukan cuma mendinginkan tubuh tapi juga berefek pada kebersihan kulit wajah. Menurut Schlessinger, keringat di wajah akan mengurangi kotoran yang menyumbat pori-pori. Hal ini juga akan mencegah jerawat.
Anda juga bisa melakukan “olahraga palsu” untuk memicu keringat dengan cara memanaskan wajah. Caranya, dekatkan wajah ke uap air panas selama tiga menit. “Menguapkan wajah merupakan salah satu cara membersihkan kulit wajah. Setelahnya jangan lupa membersihkan wajah karena keringat yang tidak dihapus bisa menyebabkan pori tersumbat lagi,” katanya.
3. Menyehatkan sirkulasi
Ketika kita berkeringat, detak jantung akan menjadi cepat dan sirkulasi meningkat, terutama di sekitar kulit. “Dasar kelenjar keringat terletak di lapisan bawah kulit yang lokasinya sangat dekat dengan pembuluh darah kecil,” kata Kara Rogers, editor biomedical Encylopaedia Britannica.
Ia menambahkan, ketika kelenjar keringat melebar, aliran darah ke kulit akan meningkat sehingga memacu sistem sirkulasi.
4. Melawan infeksi
Berkeringat ternyata sangat efektif melawan bakteri Staphylococcus aureus yang resisten pada antibiotik. Selain itu berkeringat juga akan akan mengurangi bakteri dan jamur berbahaya di kulit.
Menurut Friedman, dalam cairan keringat terkandung nitrit, yang akan diubah menjadi asam nitrit saat mencapai permukaan kulit, gas yang mengandung antibakteri dan antijamur. “Keringat juga mengandung antibiotik alami yang disebut Dermicidin yang bisa membunuh bakteri,” katanya.
5. Membuang racun
Penelitian menunjukkan keringat mengandung berbagai komponen, termasuk metal beracun dalam jumlah kecil. Karena itu berkeringat sering disebut juga sebagai detoksikan. Dengan jumlah kelenjar keringat sampai 5 juta di kulit manusia, tak heran jika berkeringat merupakan mekanisme pembuangan racun dari tubuh.
“Toksin yang dibuang lewat keringat biasanya adalah toksin yang berada jauh di bawah kulit. Mereka keluar melalui pori bersama dengan debu dan minyak yang terperangkap. Proses pembersihan ini akan meningkatkan sistem imun dan membantu tubuh melawan flu,” kata Rogers.
6. Menyembuhkan
Tahukah Anda mengapa kita berkeringat saat sedang demam? Berkeringat merupakan cara tubuh untuk membangunkan sistem imun agar melawan patogen yang membuat kita sakit. “Pengeluaran keringat merupakan cara tubuh menyembuhkan dirinya sendiri,” kata Christian Nix, ahli pengobatan tradisional Cina.
Mekanisme yang sama terjadi saat kita berolahraga atau berada di tempat panas. Selain merangsang metabolisme untuk menjaga berat badan, karena tubuh akan membakar kalori lebih banyak tapi juga hal ini akan merangsang sistem imun.
7. Mengurangi asma
Jika keringat yang keluar dari tubuh Anda setelah berolahraga sangat banyak, maka risiko Anda menderita asma lebih rendah. Demikian kesimpulan penelitian yang dilakukan tim dari University of Michigan.
Meski belum jelas benar kaitan antara keringat dan asma, namun para peneliti mengungkapkan pengaturan keringat di dalam tubuh juga terkait dengan pengaturan jumlah air yang dikeluarkan melalui saluran napas. Dengan kata lain, orang yang jarang berkeringat pada umumnya memiliki saluran napas lebih kering sehingga lebih rentan menderita asma.
Berkeringat merupakan mekanisme alami tubuh untuk mengatur temperatur yang meningkat saat kita beraktivitas atau kepanasan. “Keringat yang keluar akan membantu tubuh menyingkirkan panas sehingga kita tidak akan kepanasan,” kata Adam Friedman, dermatologi dan ahli bedah kosmetik dari Montefiore Medical Center, AS.Karena pentingnya fungsi keringat, maka jika kita tidak bisa berkeringat akan membahayakan nyawa. “Ada kondisi yang disebut ectodermal dysplasia yang membuat seseorang tidak bisa berkeringat,” kata Joel Schlessinger, ahli dermatologi. Orang yang menderita kondisi ectodermal dysplasia dilarang berolahraga karena mereka akan kepanasan yang bisa berdampak buruk bagi jantung dan fungsi tubuh lainnya. Jadi, bersyukurlah bisa berkeringat.
2. Mencerahkan wajah
Peluh yang bercucuran di wajah bukan cuma mendinginkan tubuh tapi juga berefek pada kebersihan kulit wajah. Menurut Schlessinger, keringat di wajah akan mengurangi kotoran yang menyumbat pori-pori. Hal ini juga akan mencegah jerawat.
Anda juga bisa melakukan “olahraga palsu” untuk memicu keringat dengan cara memanaskan wajah. Caranya, dekatkan wajah ke uap air panas selama tiga menit. “Menguapkan wajah merupakan salah satu cara membersihkan kulit wajah. Setelahnya jangan lupa membersihkan wajah karena keringat yang tidak dihapus bisa menyebabkan pori tersumbat lagi,” katanya.
3. Menyehatkan sirkulasi
Ketika kita berkeringat, detak jantung akan menjadi cepat dan sirkulasi meningkat, terutama di sekitar kulit. “Dasar kelenjar keringat terletak di lapisan bawah kulit yang lokasinya sangat dekat dengan pembuluh darah kecil,” kata Kara Rogers, editor biomedical Encylopaedia Britannica.
Ia menambahkan, ketika kelenjar keringat melebar, aliran darah ke kulit akan meningkat sehingga memacu sistem sirkulasi.
4. Melawan infeksi
Berkeringat ternyata sangat efektif melawan bakteri Staphylococcus aureus yang resisten pada antibiotik. Selain itu berkeringat juga akan akan mengurangi bakteri dan jamur berbahaya di kulit.
Menurut Friedman, dalam cairan keringat terkandung nitrit, yang akan diubah menjadi asam nitrit saat mencapai permukaan kulit, gas yang mengandung antibakteri dan antijamur. “Keringat juga mengandung antibiotik alami yang disebut Dermicidin yang bisa membunuh bakteri,” katanya.
5. Membuang racun
Penelitian menunjukkan keringat mengandung berbagai komponen, termasuk metal beracun dalam jumlah kecil. Karena itu berkeringat sering disebut juga sebagai detoksikan. Dengan jumlah kelenjar keringat sampai 5 juta di kulit manusia, tak heran jika berkeringat merupakan mekanisme pembuangan racun dari tubuh.
“Toksin yang dibuang lewat keringat biasanya adalah toksin yang berada jauh di bawah kulit. Mereka keluar melalui pori bersama dengan debu dan minyak yang terperangkap. Proses pembersihan ini akan meningkatkan sistem imun dan membantu tubuh melawan flu,” kata Rogers.
6. Menyembuhkan
Tahukah Anda mengapa kita berkeringat saat sedang demam? Berkeringat merupakan cara tubuh untuk membangunkan sistem imun agar melawan patogen yang membuat kita sakit. “Pengeluaran keringat merupakan cara tubuh menyembuhkan dirinya sendiri,” kata Christian Nix, ahli pengobatan tradisional Cina.
Mekanisme yang sama terjadi saat kita berolahraga atau berada di tempat panas. Selain merangsang metabolisme untuk menjaga berat badan, karena tubuh akan membakar kalori lebih banyak tapi juga hal ini akan merangsang sistem imun.
7. Mengurangi asma
Jika keringat yang keluar dari tubuh Anda setelah berolahraga sangat banyak, maka risiko Anda menderita asma lebih rendah. Demikian kesimpulan penelitian yang dilakukan tim dari University of Michigan.
Meski belum jelas benar kaitan antara keringat dan asma, namun para peneliti mengungkapkan pengaturan keringat di dalam tubuh juga terkait dengan pengaturan jumlah air yang dikeluarkan melalui saluran napas. Dengan kata lain, orang yang jarang berkeringat pada umumnya memiliki saluran napas lebih kering sehingga lebih rentan menderita asma.
Rem (brakes) merupakan komponen yang sangat penting dalam bersepeda, sangat berbahaya jika kita bersepeda tanpa adanya komponen ini. Rem depan maupun belakang sepeda kita tentunya memerlukan perawatan sehingga dapat berfungsi dengan baik sehingga kita aman dan nyaman dalam bersepeda.
Berikut kami coba memberikan Tips dan Trik langkah sederhana untuk memperbaiki dan merawat komponen Rem sepeda gunung anda. Siapkan Toolset, Pelumas dan Cairan pembersih, buku manual.
1. Periksa kampas rem sepeda anda, baik anda yang menggunakan tipe konvesional (V-brake) atau menggunakan tipe Disc brake (cakram).
- Untuk V-brake cek kampas rem baik depan dan belakang, pastikan ketebalan masih mencukupi dalam arti masih bisa menempel pada pelek (rims) sepeda anda jika tuas rem di tarik.
- Untuk Disc Brake (cakram) pastikan kampas rem anda baik depan ataupun belakang masih tebal dan masih bisa menempel pada cakram (disc) jika tuas rem (brake lavers) ditarik.
- Baik V-Brake atau Disc Brake pastikan kampas rem dapat bergerak secara bersama pada saat di lakukan pengereman.
2. Jika mempunyai buku panduan cara melakukan perawatan brakes (rem) sepeda anda, buku panduan tersebut dapat di jadikan acuan untuk perawatan, jika tidak tidak usah kuatir karena pada perinsipnya rem dengan V-brake dan Disc brake tidak terlalu berbeda jauh.
- Untuk V-brake jika kampas rem masih tebal dan layak tapi rem tidak berfunsi dengan baik, hal tersebut bisa terjadi karena setingan knob pada tuas rem baik depan dan belakang yang terpasang di stang kemudi tidak diatur dengan benar.
- Putar dan aturlah knob pengatur tarikan (kabel) baik depan dan belakang, sesuaikan dengan kebutuhan pengereman, usahakan ketika tuas di tarik tidak terlalu dalam (dekat dengan handlebar-kemudi) atau terlalu jauh.
Ingat! jangan lumasi kampas rem anda hal ini membuat licin gesekan kampas dengan pelek (rims).
Untuk pengaturan knob brake levers (tuas rem) anda memerlukan tools standart dan tang untuk pengencang knob.
- Untuk Disc Brake jangan takut rusak meski terlihat lebih rumit tapi jika di lakukan dengan benar semuanya pasti berhasil. Disc brake ada dua macam dalam MTB sepeda gunung, ada yang masih menggunakan kabel ada yang sudah menggunakan hidrolis system (minyak rem).
- Untuk yang masih menggunakan kabel (kawat) pastikan jika tuas rem di tarik master rem dapat bekerja dengan benar. Ketika Tuas di tarik otomatis master rem bekerja dengan menekan campas rem bagian dalam sehingga kampas rem menjepit disc brake (cakram). Jika kampas masih tebal dan rem tidak berfungsi dengan baik, bisa di coba dengan atur memutar kampas bagian luar sehingga terlihat lebih masuk (mendekati cakram).
- Atur knob baik pada tuas rem dan master rem, pastikan ketika tuas di tarik kampas menjepit cakram sempurna dan jarak tuas tidak terlalu dalam atau terlalu pendek (jarak dengan handle bar (stang kemudi) jika di tarik (pengereman).
- Lumasi kawat rem dengan semprotan pelumas yang banyak di jual, jangan terlalu banyak karena jika mengendap dan bercampur kotoran akan menggumpal. Ingat! jangan lumasi kampas rem anda hal ini membuat licin gesekan antara kampas dan disc brake (cakram)
- Untuk anda yang sudah menggunakan tipe hidrolik (minyak rem) pastikan minyak rem dalam kondisi selalu ada pada box master rem tuas (dekat handlebar) jika kosong segeralah isi dengan minyak rem standart yang banyak di jual.
- Pastikan Jika tuas di tarik kampas dapat menekan disc (cakram) dengan sempurna. Sama halnya untuk setingan knob model kawat maupun hidrolis.
Tips : Jika kampas ada masih terlihat bagus dan tebal akan tetapi ketika di rem terdengar bunyi, bersihkan kampas dan cakram dengan menyemprotkan WD-40 atau dengan menggosok cakram dengan air sabun dan lap dengan kain bersih. Lakukan hingga bunyi hilang.
3. Untuk mengganti kampas rem yang sudah aus atau tipis siapkan kunci L dan peralatan standar lainnya.
- Untuk melepas dan menggati model rem V-brakes sangat sederhana caranya, tekan kedua sisi dudukan kampas lepas kawat pengaitnya. Setelah dudukan lepas barulah lepas kampas rem dengan kunci L. Untuk mempermudah penggantian lepaslah dulu roda depan dan belakang anda.
- Untuk Mengganti kampas rem model disc brake (cakram) siapakan toolset standart lepas roda depan dan belakang, lepaslah master rem sehingga anda dapat leluasa membongkar kampas rem (jika ada buku petunjuk produk master rem yang anda pakai ikutilah secara seksama).
- Untuk disc brake dengan master rem hidrolis anda perlu sedikit ketelitian di sini, pastikan ketika melepas master dari cakram jangan sampai tuas rem tertekan, karena akan membuang percuma minyak rem pada box minyak. Ikuti buku petunjuk dengan seksama untuk penggantian campas rem. Rem dengan teknologi hidrolis sudah ada yang menggunakan piston (seperti sepeda motor cakram) piston ini berfungsi menekan kampas rem.
- Rawatlah selalu kebersihan kampas rem anda, cek selelu kondisi tuas, kabel dan minyak rem. Jika sepeda gunung anda habis di pakai di medan offroad dan banyak kotoran yang menempel segeralah bersihkan.
Komponen sepeda yang terawat akan memberikan kenyamanan dan keamanan ketika bersepeda. (D.Jaky – Kaskus addict)
Inilah tampilan salah satu Produk Commencal 2013 untuk Downhill – VTT SUPREME DH WC 2013
Detail Commencal DH VTT SUPREME DH WC 2013
- New Supreme DH v3 frame
- Neon yellow matt colour
- FOX RC4 Kashima shock
- FOX 40 RC2 FIT Kashima fork
- Easton Havoc 35 800mm integrated stem
- Sram XO DH 10 speeds transmission
- E13 LG1 Race cranks
- Formula Roval disc brakes
- Maxxis Minion DHF 26×2.5 tires, 2ply
Detail Commencal DH VTT SUPREME DH WC 2013
- New Supreme DH v3 frame
- Neon yellow matt colour
- FOX RC4 Kashima shock
- FOX 40 RC2 FIT Kashima fork
- Easton Havoc 35 800mm integrated stem
- Sram XO DH 10 speeds transmission
- E13 LG1 Race cranks
- Formula Roval disc brakes
- Maxxis Minion DHF 26×2.5 tires, 2ply
Perusahaan GT mengkhususkan diri dalam berbagai model sepeda sejak awal 1970-an.
Nama ‘GT’ diambil dari nama pemilik dan pendiri Gary Turner. Pada awal pendiriannya, perusahaan ini terutama dikenal untuk sepeda BMX nya.
Meski demikan, GT mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan memiliki tim dengan pembalap serta desainer sepeda gunung profesional.
Sejarah sepeda gunung GT mulai pada akhir 1980-an ketika popularitas BMX perlahan-lahan menurun.
Awal tahun 80’a – Pertengahan 90’an
Sebagai penjualan GT BMX mulai berkurang, dan perusahaan pun mengalihkan perhatiannya kepada olahraga perkembangan bersepeda gunung off road. Pada tahun 1987, GT mulai menghasilkan beberapa model yang paling awal bersepeda gunung yang menampilkan frame baja dan ban ceking.
Kala itu, beberapa pembalap sepeda profesional, termasuk Juli Furtado dan Grewal Rishi, bergabung dengan tim bersepeda gunung GT.
Tim ini akhirnya akan mendominasi olahraga bersepeda gunung pada berbagai kompetisi, yang pada gilirannya menghantarkan publisitas yang signifikan untuk GT.
Akhir tahun 90’an
GT terus melakukan perbaikan pada desain keseluruhan dari sepeda gunungnya, termasuk frame yang terbuat dari paduan bahan ringan.
Pada masa ini, Pembalap-pembalap GT begitu/sangat mendominasi olahraga sepeda gunung, yang kemudian memicu UCI (Union Cyclist International) mulai melakukan investigasi.
Dampaknya, hampir setiap komponen pada model tahun 1996 sepeda gunung GT dilarang oleh badan dari UCI.
GT Tim bersepeda gunung menderita kerugian yang serius pada tahun 1996, hal ini diperparah ketika pembalap teratas Richard Long tewas dalam kecelakaan sepeda motor.
Tahun 2001 – 2006
Sepanjang awal 2000-an, tim desain di sepeda GT gunung mulai mengembangkan sistem suspensi baru dan inovatif.
GT menamakannya dengan teknologi suspensi i-Drive, pengembangan ini mendapat sambutan hangat oleh penggemar bersepeda gunung karena membantu untuk meningkatkan kemampuan mereka, terutama terkait cabang Down Hill.
Tim balap sepeda gunung GT dilengkapi dengan suspensi i-Drive yang baru, terus memenangkan mayoritas kompetisi dan uji coba waktu. GT juga merilis sebuah sepeda gunung menurun khusus yang dikenal sebagai Lobo DH.
Tahun 2007 – 2011
Pada tahun 2007, pembalap tim GT Brian Lopes memenangkan kejuaraan dunia sepeda gunung untuk keempat kalinya berturut-turut. Pada tahun 2008, pembalap tim GT Burry Stander memenangkan kejuaraan dunia untuk cabang sepeda gunung cross country.
Dari 2007 hingga 2011, GT mulai menggunakan bahan-bahan baru dalam proses pembuatan sepeda gunung, GT kini menggunakan serat karbon untuk membuat komponen dan frame ringan.
GT juga mengembangkan desain inovatif dari gearbox yang dikenal sebagai IT-1. Dan, SEJARAH GT MOUNTAIN BIKE pun berlanjut sampai saat ini.
Nama ‘GT’ diambil dari nama pemilik dan pendiri Gary Turner. Pada awal pendiriannya, perusahaan ini terutama dikenal untuk sepeda BMX nya.
Meski demikan, GT mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan memiliki tim dengan pembalap serta desainer sepeda gunung profesional.
Sejarah sepeda gunung GT mulai pada akhir 1980-an ketika popularitas BMX perlahan-lahan menurun.
Awal tahun 80’a – Pertengahan 90’an
Sebagai penjualan GT BMX mulai berkurang, dan perusahaan pun mengalihkan perhatiannya kepada olahraga perkembangan bersepeda gunung off road. Pada tahun 1987, GT mulai menghasilkan beberapa model yang paling awal bersepeda gunung yang menampilkan frame baja dan ban ceking.
Kala itu, beberapa pembalap sepeda profesional, termasuk Juli Furtado dan Grewal Rishi, bergabung dengan tim bersepeda gunung GT.
Tim ini akhirnya akan mendominasi olahraga bersepeda gunung pada berbagai kompetisi, yang pada gilirannya menghantarkan publisitas yang signifikan untuk GT.
Akhir tahun 90’an
GT terus melakukan perbaikan pada desain keseluruhan dari sepeda gunungnya, termasuk frame yang terbuat dari paduan bahan ringan.
Pada masa ini, Pembalap-pembalap GT begitu/sangat mendominasi olahraga sepeda gunung, yang kemudian memicu UCI (Union Cyclist International) mulai melakukan investigasi.
Dampaknya, hampir setiap komponen pada model tahun 1996 sepeda gunung GT dilarang oleh badan dari UCI.
GT Tim bersepeda gunung menderita kerugian yang serius pada tahun 1996, hal ini diperparah ketika pembalap teratas Richard Long tewas dalam kecelakaan sepeda motor.
Tahun 2001 – 2006
Sepanjang awal 2000-an, tim desain di sepeda GT gunung mulai mengembangkan sistem suspensi baru dan inovatif.
GT menamakannya dengan teknologi suspensi i-Drive, pengembangan ini mendapat sambutan hangat oleh penggemar bersepeda gunung karena membantu untuk meningkatkan kemampuan mereka, terutama terkait cabang Down Hill.
Tim balap sepeda gunung GT dilengkapi dengan suspensi i-Drive yang baru, terus memenangkan mayoritas kompetisi dan uji coba waktu. GT juga merilis sebuah sepeda gunung menurun khusus yang dikenal sebagai Lobo DH.
Tahun 2007 – 2011
Pada tahun 2007, pembalap tim GT Brian Lopes memenangkan kejuaraan dunia sepeda gunung untuk keempat kalinya berturut-turut. Pada tahun 2008, pembalap tim GT Burry Stander memenangkan kejuaraan dunia untuk cabang sepeda gunung cross country.
Dari 2007 hingga 2011, GT mulai menggunakan bahan-bahan baru dalam proses pembuatan sepeda gunung, GT kini menggunakan serat karbon untuk membuat komponen dan frame ringan.
GT juga mengembangkan desain inovatif dari gearbox yang dikenal sebagai IT-1. Dan, SEJARAH GT MOUNTAIN BIKE pun berlanjut sampai saat ini.
Langganan:
Postingan (Atom)